7.1.7 QoS Simple Queue Burst - about IT

7.1.7 QoS Simple Queue Burst

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Hai! Bertemu lagi nih dengan saya Natasya Putri di blog About IT. Pada penulisan kali ini saya akan menjelaskan tentang konfigurasi limitasi bandwidth menggunakan burst. 

>> Topology :

Burst adalah sebuah fitur pada mikrotik yang memungkinkan client untuk  mendapatkan bandwidth lebih besar dari nilai MIR, tetapi nilai tersebut hanya berlangsung beberapa saat saja. Jika kita mengakses sebuah situs, diawal mengakses kita bisa mendapatkan bandwidth lebih besar dari MIR setelah itu kembali normal menjadi dibawah MIR. 

Ada penggunaan burst yang harus digunakan yaitu :
  • Burst-limit yaitu nilai bandwidth maksimum yang diterima client ketika burst itu terjadi. Nilai burst-timr harus lebih besar dari max-limit atau MIR.
  • Burst-time merupakan periode waktu yang digunakan untuk menghitung data rate rata-rata. Burst-time bukan menunujukkan waktu terjadinya burst, jadi waktu terjadi burst harus dilakukan perhitungan.
  • Burst-threshold yaitu nilai yang menentukan kapan burst busa dijalankan dan kapan burst dihentikan, umumnya nilai burst-threahold 3/4 dari nilai max-limit.
  1. Max-limit < burst-threshold = burst akan dijalankan
  2. Max-limit > atau = burst-threshold = burst akan dihentikan.
Sebelum melakukan konfigurasi ini, lakukan terlebih dahulu konfigurasi internet akses, firewall NAT dan ip address pada server mikrotik yang digunakan.

>> Langkah Konfigurasi :

1. Cek terlebih dahulu pada bandwidth yang digunakan. Untuk mengeceknya bisa gunakan aplikasi speedtest pada client yang sudah terhubung dengan mikrotik yang digunakan
2. Kemudian lakukan konfigurasi parent terlebih dahulu dengan target nya yaitu ip network pada jaringan lokal, hal ini bertujuan agar semua client dapat menggunakan parentnya dan untuk max-limitnya bisa disesuai dengan besar bandwidth yang digunakan. 
3. Selanjutnya kita konfigurasi untuk nilai MIR dan CIR kepada masing-masing client
Keterangan :
  • Target yaitu ip address dari masing-masing client.
  • Max-limit yang digunakan harus lebih rendah dari max-limit yang digunakan pada parent karena sisa bandwidth akan dijadikan nilai burst.
  • Limit-at yang digunakan yaitu total bandwidth dibagi banyaknya client, dimana client yang digunakan ada 2.
  • Priority, nilai prioritas yang paling besar yaitu 1/1 karena kita ingin melakukan konfigurasi limitasi burst pada jaringan yang digunakan.
  • Burst-limit yang digunakan harus lebih besar dari nilai MIR. Karena burst lebih dominan untuk nilai download, makan untuk nilai uploadnya tidak perlu dimasukkan atau kita beri nilai 0 saja.
  • Burst-threshold kita berikan 4Mbps.
  • Burst-time yang digunakan yaitu 60s.
  • Parent yang digunakan yaitu rule parent yang sebelumnya sudah dibuat.
4. Sebelum melakukan pengujian pada client, pastikan bahwa tidak ada traficc download yang sedang berlangsung pada windows client dengan nilai receivenya ialah 0. Untuk mengeceknya kita dapat buka Task Manager lalu masuk ke menu Performance.
5. Jika sudah disini saya akan melakukan pengetesan pada salah satu client saja. Untuk pengujian kita dapat menggunakan b-test. Isikan pada bagian :
- Address ialah ip gateway.
-Protocol yang digunakan yaitu TCP
-Local dan Remote tx speed isikan 100juta bps agar satuannya berubah menjadi Mbps.
-User dan password gunakan sesuai dengan user dan password pada server mikrotik.
Jika sudah klik Start, dapat dilihat pada 30s pertama speed nya akan naik sampai 8Mbps.
6. Setelah 30s, maka nilai bandwidthnya akan turun, dikarenakan nilai burst didapat hanya selama 30s dan akan turun secara perlahan menjadi nilai MIR nya.

Sekian penjelasan dari saya mengenai konfigurasi Queue Simple Burst Time, kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu kembali dipenulisan selanjutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.