Lab 3.1 Konsep Bridge - about IT

Lab 3.1 Konsep Bridge

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Hai! Bertemu lagi nih dengan saya Natasya Putri di blog About IT. Pada penulisan kali ini saya akan menjelaskan tentang konsep bridge on mikrotik, sebelum melakukan konfigurasinya simak penjelasanya berikut!

Bridging pada Mikrotik merupakan suatu teknik untuk menggabungkan beberapa port ethernet yang terdapat pada router mikrotik mejadi satu segmen. Dengan teknik bridging, setiap jaringan yang berbeda lokasi namun memiliki alamat jaringan yang sama (satu segmen) dapat terkoneksi.

Jenis-jenis interface yang dapat di bridge :
  • Ethernet
  • VLAN
  • Wireless AP, WDS, dan station-pseudobridge
  • EoIP (Ethernet over IP)
  • PPTP
Kelemahan dari bridge :
  • Sulit untuk mengatur trafik broadcast
  • Permasalahan pada satu segmen akan membuat masalah di semua segmen pada bridge yang sama
  • Peningkatan beban trafik akibat terjadinya akumulasi trafik
  • Sulit untuk melihat kualitas link pada tiap segmen
TOPOLOGI 


Konfigurasi :

1. Melakukan pengecekan terhadap interface dengan perintah : ip interface print, disini terlihat bahwa router yang digunakan memiliki 4 port ethernet. Nantinya saya akan bridge terhadap semua port ethernetnya.
Disini juga terlihat bahwa saya menggunakan ether1 yang langsung terhubung kedalam client.

2. Selanjutnya tambahkan satu interface bridge dengan menggunakan perintah : interface bridge add name=Bridge-1. Untuk mengeceknya dengan menggunakan perintah : interface bridge print, terlihat bahwa status dari interface bridgenya yaitu R atau running.

3. Kemudian lakukan penambahan port interface kedalam bridge yang sebelumnya sudah dibuat yaitu Bridge-1 dengan perintah : interface bridge port add interface=ether1 bridge=Bridge-1. Karena disini saya menggunakan ether1 maka ketika melakukan penambahan port ether1 akan secara otomatis router akan melakukan reboot.

4. Reconnect kembali kedalam router lalu lakukan penambahan port ether2, ether3, ether4 kedalam Bridge-1, dengan menggunakan perintah :
interface bridge port add interface=ether2 bridge=Bridge-1
interface bridge port add interface=ether3 bridge=Bridge-1
interface bridge port add interface=ether4 bridge=Bridge-1

5. Jika sudah cek hasil konfigurasinya dengan perintah : interface bridge port print. Disini terlihat bahwa hanya ether1 dalam keadaan active dikarenakan hanya port ether1 yang digunakan.

6. Kita juga dapat melakukan pengecekan interface. 
Disini terlihat bahwa status dari setiap port yaitu S (Slave) yang berarti port sudah terhubung kedalam bridge, dan R (running) yang berarti port ether1 yang digunakan atau langsung terhubung kedalam laptop.

7. Tambahkan ip address untuk interface bridge nya dengan perintah : ip address add address=26.26.26.1/24 interface=Bridge-1. Jika dicek terlihat bahwa sudah berhasil menambahkan ip address untuk interface bridge-1.

8. Selanjutnya lakukan pengujian di client, dengan melakukan konfigurasi ip static terlebih dahulu dengan menambahkan ip address nya yang masih satu network dengan Bridge-1.

9. Selanjutnya lakukan pengujian ping terhadap ip gateway melalui cmd.
  • Disini terlihat bahwa saya menggunakan ether1, kemudian lakukanlah ping dengan perintah ping 26.26.26.1 dan terlihat hasilnya ialah reply.
  • Selanjutnya saya pindahkan kabel utp ke port ether2, kemudian lakukanlah ping dengan perintah ping 26.26.26.1 dan terlihat hasilnya ialah reply.
  • Selanjutnya saya pindahkan kabel utp ke port ether3, kemudian lakukanlah ping dengan perintah ping 26.26.26.1 dan terlihat hasilnya ialah reply.
  • Selanjutnya saya pindahkan kabel utp ke port ether4, kemudian lakukanlah ping dengan perintah ping 26.26.26.1 dan terlihat hasilnya ialah reply.

Sekian penjelasan dari saya mengenai Konsep Bridge, kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu kembali dipenulisan selanjutnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.