ASJ
Konfigurasi Web Server Apache2 dan Nginx pada Debian 9.5
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hai! Bertemu kembali nih dengan saya Natasya Putri di About IT. Pada penulisan kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menkonfigurasi Web Server menggunakan Apache dan Nginx pada Debian 9.5. Sebelum memulai konfigurasinya, yuk simak penjelasan berikut ini!
Apa itu Web Server ?
Web Server adalah sebuah software yang memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima permintaan dari HTTP atau HTTPS pada client yang dikenal dan biasanya disebut dengan web browser. Fungsi dari web server adalah mengelola website yang telah online agar semuanya berjalan lancar, web server berperan sebagai perantara mesin sever dan client. Web server menarik konten dari server pada setiap permintaan user dan mengirimkannya ke web.
Apa itu Apache ?
Apache adalah suatu software web yang gratis dan bersifat open source. Nama resminya adalah Apache HTTP Server dikelola dan dikembangkan oleh apache software Foundation. Apache dirancang untuk membuka web server kelas komersial yang aman, kuat, dan efisien sesuai dengan standar HP saat ini. Fungsi apache adalah membuat koneksi antara server dan browser milik visitor website selagi mengirimkan file bolak balik antar client dan server. Apache merupakan software lintas platform dan karena itulah server ini bisa berfungsi di server UNIX dan server Windows.
Apa itu Nginx ?
Nginx adalah aplikasi web server yang baru dirilis pada tahun 2004. Nginx juga tidak kalah dengan apache karena dia menjadi salah satu web server yang disukai oleh para pemilik website. Nginx dibuat untuk mengatasi c10k problem, maksudnya ialah web server yang menggunakan thread untuk menangani permintaan user tidak dapat mengelola lebih dari 10.000 koneksi pada saat yang bersamaan.
Perbedaan dari Apache dan Nginx :
- Apache adalah server HTTP open-source sedangkan Nginx adalah open-source, web server asinkron berkinerja tinggi dan server proxy terbalik.
- Apache menggunakan pendekatan multi-threaded untuk memproses client, sedangkan Nginx mengikuti pedekatan event-drive untuk melayani permintaan client.
- Apache dirancang untuk menjadi web server, sedangkan Nginx adalah web server dan proxy server.
- Single-thread apache hanya dapat memproses satu koneksi, sedangkan single thread nginx dapat menangani beberapa koneksi.
- Kinerja apache untuk konten statis lebih rendah dari nginx. Di karenakan nginx dapat menjalankan ribuan koneksi konten statis secara bersamaan dengan kecepatan dua kali lebih cepat dari apache.
TOPOLOGI :
- PC
- Debian 9.5 yang telah dikonfigurasi DNS
- Internet
Untuk konfigurasi DNS dapat klik disini.
KONFIGURASI APACHE DAN NGINX :
1. Pertama-tama yang harus dilakukan adalah setting network dengan membuat 3 interface yaitu adapter 1 menggunakan bridge serta adapter 2 dan 3 menggunakan host-only.
2. Selanjutnya edit file network pada debian untuk menambahkan ip address pada interface nya dengan perintah nano /etc/network/interfaces. Jika sudah reboot server yang digunakan.
Keterangan :
Disini saya menggunakan 3 network adapter yaitu enp0s3 , enp0s8 dan enp0s 9. Enp0s 3 dengan ip 192.168.100.20/24 disni berfungsi agar sever kita dapat terhubung kedalam internet, enp0s 8 dengan ip 192.168.100.28/24 berfungsi sebagai ip dari webserver dan enp0s 9 dengan ip 192.168.100.27/24 berfungsi untuk mail server.
3. Cek IP Address pada server menggunakan perintah ifconfig :
4. Selanjutnya adalah setting ip address yang terdapat pada dns dengan mengdit file dns yang sebelumnya dikonfigurasi. Edit isi file dari natasya yang berada di direktori bind dengan perintah nano natasya.
5. Pada file natasya ini kita tambahkan domain yang akan digunakan dan ip yang digunakan untuk mengakses web server, ftp, dan mail. Dengan konfigurasi seperti dibawah ini :
Keterangan :
Domain yang digunakan yaitu natasyaptr.net. Untuk mengakses website menggunakan ip enp0s3 , untuk mengakses ftp menggunakan ip pada enp0s8 dan untuk mail server nya menggunakaan ip pada enp0s9. Jika sudah simpan hasil konfigurasinya.
6. Setting ip address di domainnya dengan perintah nano 20 :
7. Tambahkan domain yang sama seperti pada file natasya yaitu natasyaptr.net dan tambahkan angka belakang ip untuk masing-masing domain web,ftp dan mail sesuai dengan konfigurasi pada file natasya juga. Jika sudah simpan hasil konfigurasinya.
8. Lakukan restart pada direktori bind dengan perintah /etc/init.d/bind restart :
9. Lakukan pengujian ping pada server. Dengan masukkan perintah ping www.nastayaptr.net untuk web, ping ftp.natasyaptr.net untuk ftp server dan ping mail.natasyaptr.net untuk mail server :
Instalasi Apache 2 :
1. Pertama-tama install terlebih dahulu paket apache2 dengan perintah apt install apache2 dan jangan lupa untuk masukkan perintah y jika konfigurasinya ingin dilanjutkan.
2. Pindah ke direktori apache2 sites-available dengan perintah cd /etc/apache2/sites-available/. Kemudian copy file 000-default.conf dengan perintah cp 000-default.conf natasya.conf. Tujuan dari mencopy file ini adalah jika ada kesalahan atau eror pada file kita masih mempunyai backupannya.
3. Edit file yang sebelumnya dicopy dengan menggunakan perintah nano natasya.conf.
5. Kemudian masuk ke direktori /var/www/html dengan perintah cd /var/www/html, lalu edi file index.html untuk mengubah tampilan website nantinya denga perintah nano index.html.
6. Pada bagian title nya saya ganti menjadi aboutIT :
7. Kemudian pada pembukanya saya ganti menjadi WELCOME TO ABOUT IT :
8. Kemudian non-aktifkan file 000-default.conf dengan menggunakan perintah a2dissite 000-defaulf.conf karena kita akan menggunakan file natasya.conf.
9. Aktifkan file yang akan digunakan yaitu natasya.conf dengan menggunakan perintah a2ensite natasya.conf agar nantinya file ini yang akan dipakai untuk web server apache nya.
10. Restart apache2 nya dengan menggunakan perintah /etc/init.d/apache2 restart :
Pengujian pada Apache2 :
1. Tambahkan IP DNS yang sesuai dengan konfigurasi pada server yaitu 192.168.100.20 lali klik OK :
2. Pengujian menggunakan cmd dengan cara tekan windows+r lalu ketikkan cmd :
- Lakukan ping terhadap domain webnya yaitu ping www.natasyaptr.net :
3. Selanjutnya melakukan pengujian pada web browser, masukkan dns yang sudah dikonfigurasi pada file natasya.conf yaitu www.natasyaptr.net.
TUGAS 1 DAN 2 : Tutorial web server dengan menggunakan dua nama domain dan letakkan file pada path /var/www/namadomain.html
1. Masuk kembali kedalam direktori bind dengan perintah cd /etc/bind kemudian edit file named.conf.local dengan perintah nano named.conf.local.
2. Lalu tambahkan domain yang kedua dengan perintah seperti berikut :
zone "natasyaputri.com" {
type master;
file "/etc/bind/natasyaptr";
};
3. Kemudian copy file natasya dengan perintah cp natasya natasyaptr yang nantinya akan digunakan untuk domain kedua.
4. Edit file domain kedua dengan perintah nano natasyaptr :
6. Restart bind terlebih dahulu dengan menggunakan perintah /etc/init.d/bind9 restart :
.7. Kemudian masuk ke direktori apache2 sites-available dengan perintaah cd /etc/apache2/sites-available kemudia copy file natasya.conf dengan menggunaakan perintah cp natasya.conf natasyaptr.conf.
8. Selanjutnya kita edit file yang sebelumnya dicopy dengan menggunakan perintah nano natasyaptr.conf.
9. Lalu disini konfigurasi Server namenya menjadi web domainnya yaitu www.natasyaputri.com dan karena tugas nomor 2 diminta untuk menaruhnya di path /var/www/namadomain.html, DocumentRoot nya gunakan /var/www/natasyaputri.com.
10. Dan untuk file domain 1 yaitu natasya.conf kita ganti DcumentRoot nya dengan /var/www/natasyaptr.html
11. Lalu aktifkan file natasyaptr.conf dengan menggunakan perintah a2ensite natasyaptr.conf.
TUGAS 3 : Gunakan script html dengan marquee
1. Pada file index.html kita edit lagi unutk menambahkan marquee dan konfigurasinya seperti dibawah ini. Untuk script nya kalian bisa searching saja :
2. Jika sudah restart apache2 dengan menggunakan perintah /etc/init.d/apache2 restart.
Pengujian apache dengan 2 domain dan marquee di client:
1. Lakukan ping kepada web domainnya dengan perintah ping www.natasyaptr.net dan ping www.natasyaputri.com :
2. Lalu pengujian nslookup dengan menggunakan perintah nslookup www.natasyaptr.net dan nslookup www.natasyaputri.com :
3. Selanjutnya lakukam pengujian pada web browser dengan menggunakan perintah www.natasyaptr.net untuk domain 1. Maka hasilnya akan seperti dibawah ini :
4. Untuk domain yang ke 2 dengan masukkan perintah www.natasyaputri.com pada google. Maka hasilnya akan seperti dibawah ini :
Konfigurasi Nginx
1. Pertama-tama kita disable paket apache2 nya dengan menggunakan perintah systemctl stop apache2.
2. Dan pastikan terlebih dahulu bahwa status dari apache2 nya sudah tidak aktif lagi dengan menggunakan perintah systemctl status apache2. Disini terlihat bahwa apache2 sudah tidak aktif lagi.
3. Kemudian kita install paket nginx dengan menggunakan perintah apt install nginx dan ketikan y jika diminta untuk melanjutkan penginstallannya.
4. Selanjutnya kita pindah ke direktori /var/www/html dengan perintah cd /var/www/html dan copy kan file index.html ke /var/www dengan perintah cp index.html /var/www. Lalu delete file index.html dan file yang hanya tersisa yaitu index.nginx-debian.html.
5. Restart terlebih dahulu nginx dengan menggunakan perintah /etc/init.d/nginx restart.
7. Cek apakah nginx sudah aktif atau belum dengan perintah systemctl status nginx. Jika running maka nginx sudah aktif.
Pengujian pada client :
1. Lakukan pengujiannya di web browser dengan memasukkan ip address dari server dengan perintah 192.168.100.20 :
2. Lalu cek juga pada domain pertama yaitu www.natasyaptr.net :
3. Dan untuk domain yang ke 2 yaitu www.natasyaputri.com :
Pengeditan pada file html :
1. Edit file dengan menggunakan perintah nano index.nginx-debian.html :
2. Untuk bagian title saya ganti menjadi About IT, dan pada bagian headernya saya ganti menjadi Welcome to About IT :
Pengujiannya :
1. Lakukan pengujiannya di web browser dengan memasukkan ip address dari server dengan perintah 192.168.100.20 :
2. Lalu cek juga pada domain pertama yaitu www.natasyaptr.net :
3. Dan untuk domain yang ke 2 yaitu www.natasyaputri.com :
Sekian penjelasan saya mengenai konfigurasi apache2 dan nginx pada debian 9.5, kurang lebihnya mohon maaf. Sampai bertemu kembali diblogku selanjutnya!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Tidak ada komentar